Catatan Kajian Ilmiah

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu (syar’i), maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga.” (HR. Muslim)

Archive for the day “June 30, 2012”

Ibadurrahman (Bagian 2) Berlindung dari Siksa Neraka

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Kita lanjutkan catatan dari kajian sebelumnya

(https://catatankajianblog.wordpress.com/2012/06/28/ibadurrahman-tawadhu-tahajud/)

Tafsir kali ini ada pada firman Allah QS Al Furqan 66-67:

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.”

إِنَّهَا سَآءَتْ مُسْتَقَرًّۭا وَمُقَامًۭا

Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.

Sifat ‘ibadurrahman, yaitu hamba Allah yang beriman adalah berlindung dari siksa neraka. Itulah yang mendorong seseorang itu untuk beramal agar terlindung dari siksa neraka.

Ketika seseorang takut akan ancaman Neraka Jahannam:

  • Dia menjadi orang yang paling takut akan lisannya mampu membawa dirinya kedalam neraka jahannam akibat menggunjing atau melaknat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِكَلِمَةٍ مِنْ رِضْوَانِ اللهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِكَلِمَةٍ مِنْ سُخْطِ اللهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا إِلَى جَهَنَّمَ

“Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala, yang dia tidak ingat atau pikirkan, yang dengannya Allah subhanahu wa ta’ala akan mengangkat derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai Allah subhanahu wa ta’ala yang dia tidak ingat atau pikirkan, maka dengan sebab itu, dia akan masuk ke dalam Jahannam.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah rhadiallahu ‘anhu)

Dari Ibnu Umar rhadiallahu ‘anhu, dia berkata:

صَعِدَ رَسُولُ اللهِ n الْمِنْبَرَ فَنَادَى بِصَوْتٍ رَفِيعٍ: يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ الْإِيْمَانُ إِلَى قَلْبِهِ، لَا تُؤْذُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تُعَيِّرُوهُمْ وَلَا تَتبعُوا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحُهُ اللهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ

“Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan belum masuk ke dalam hatinya. Jangan kalian menyakiti kaum muslimin. Jangan kalian menjelek-jelekkan mereka dan jangan kalian mencari-cari kekurangan mereka. Karena barangsiapa mencari-cari kekurangan saudaranya yang muslim, niscaya Allah subhanahu wa ta’ala akan mencari-cari kekurangannya. Barangsiapa yang Allah subhanahu wa ta’ala cari-cari kekurangannya, niscaya Allah subhanahu wa ta’ala akan membongkar aibnya dan mempemalukannya, walaupun dia berada di dalam rumahnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيْهَا يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah kalimat yang dia belum mendapatkan kejelasan padanya, maka dia tergelincir dengannya ke dalam neraka lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.” (Muttafaqun ‘alaih dari Abu Hurairah zdan ini adalah lafadz Al-Imam Muslim)

  • Dia takut akan tabarruj dan bermaksiat

Barang siapa yang maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya maka ia hanya akan mencelakakan dirinya sendiri dan tidak akan mencelakakan Allah sedikit pun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبي ، قالوا : يا رسول الله و من يأبي ؟ قال من أطاعني دخل الجنة ، و من عصاني فقد أبي

“Semua umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan”, para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah siapakah orang yang enggan?” Beliau menjawab, “Siapa yang taat kepadaku maka ia akan masuk surga dan siapa yang maksiat kepadaku maka ia telah enggan (untuk masuk surga).” (HR. Bukhari)

https://catatankajianblog.wordpress.com/2012/06/29/jilbab-muslimah-kejelekan-tabarruj/#more-160

  • Takut bahwa adzab Allah lebih besar di akhirat nanti

Dalam Hadits Qudsi:

Laaajma’u ‘alaa abdii khofain walaa ajma’ulahu amnain idza akhofani fiddunya akhoftuhu yaumal qiyamah wa idza khoofani fiddunya aamantuhu yaumal qiyamah”

(tidaklah Aku akan mengumpulkan dua macam rasa takut bagi hambaKu dan tidak pula Aku mengumpulkan dua macam rasa aman baginya. Jikalau ia merasa aman di dunia akanKu maka aku akan memberinya rasa takut di hari kiamat. jika ia merasa takut padaKu di alam dunia maka Aku akan berikan rasa aman di hari kiamat.)

Allah telah mengabarkan bahwa Allah tidak akan mengumpulkan dua macam rasa takut, begitu pula tidak akan Allah kumpulkan bagi hambaNya dua rasa tentram atau aman.

  1. Barang siapa merasa takut dialam dunia kepada Allah maka tidak diberikan rasa takut di hari akhirat, dimana setiap manusia akan merasakan keguncangan hebat. Allah akan meberinya keselamatan dan rasa tentram dan bahkan Allah akan menjaganya dari siksa akhirat. Orang yang merasa takut di dunia maka ia akan senantiasa membersihkan hatinya dan menjaga dirinya dari segala bentuk kefajiran (kekejian) serta senantiasa menghiasi dirinya dengan perbuatan mulia.
  2. barang siapa merasa aman di alam dunia maka Allah akan menimpakan baginya rasa takut yang luar biasa baginya di hari kiamat bahkan Allah akan menimpakan baginya rasa kuatir dan akan menyiksanya sesuai dengan amal perbuatannya.

Berdoa di masukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka, sebagaimana hadits berikut:

اللهم إني أسألك الجنة وأعوذبك من النار

(HR Abu Dawud)

Post Navigation